Pertigaan Ternoda

Di salah satu milist, sempat termuat curahan hati yang terluka seorang biker yang merasa tidak nyaman dengan kondisi lampu lalu lintas di sepanjang jalur Pulogadung Jakarta hingga Bulak Kapal Bekasi. Salah satunya lampu lalu lintas di pertigaan Jl. Bekasi Raya dengan Pintu Keluar Kawasan Industri Pulogadung. Pada saat Lampu lalu lintas menyala merah dari arah Pulogadung ke arah Bekasi, dengan tertibnya dia berhenti di sebelah kiri, dan hanya bisa memandang para oknum pelanggar lalu lintas yang menerobos lampu merah tersebut. Semenit, dua menit, tiga menit.. lho kok masih merah juga, padahal jarang banged deh lampu menyala merah lebih dari 2 menit  kalau bukan di jalur yang sangat padat. Dan karena lama tidak berganti menjadi hijau, akhirnya dia pun jalan dengan penuh tanda seru tanya. Dilalah.. minggu kemarin gw melewati jalur yang sama dan lupa kalau kondisi lampu disitu memang aneh. Udah nunggu 2 menit sampe diklaksonin kendaraan di belakang lampu tidak bergeming dari warna merah. Akhirnya gw inget email itu dan akhirnyaaaaa.. menerobos lampu merah yg membingungkan.

Hari itu juga, sebelum berputar hingga lampu merah tadi, dengan santainya gw menjalankan Daewoo Espero dari arah cakung menuju Kelapa Gading melewati Jl. Bekasi Raya. Sampai di pertigaan lampu menyala merah, dan tidak lama kemudian lampu menyala hijau. Untuk pergi ke arah Kelapa Gading melalui Jl. Pegangsaan Dua, kita harus memutar balik kendaraan. Namun di pertigaan itu dari arah cakung dengan NYATA dan TEGAS terdapat rambu DILARANG BERPUTAR balik ke arah Cakung. Namun dengan lugunya banyak oknum tidak melihat rambu tersebut atau PURA-PURA tidak melihat atau MELIHAT tapi cuel beibeh. Padahal yang para oknum yang memutar kendaraan di situ mengendarai kendaraan yang termasuk kendaraan papan triplex menengah ke atas, tapi lha kok kelakuan mirip-mirip kebanyakan oknum supir angkot yang ga ngerti peraturan lalu lintas.

Jadi, fenomena pelanggaran lalu lintas ternyata bukan hanya banyak dilakukan oleh oknum pengemudi angkot saja, tapi juga mereka yang punya berpendidikan relatif lebih tinggi dari para supir angkot YANG seharusnya lebih mengerti ARTI dari sebuah RAMBU lalu lintas. Tapi.. yaaa.. beginilah negaraku tercinta, ada ruas yang rambunya jelas tapi banyak pelanggarannya malah tidak ada polisi satu pun, eeehhhh.. diruas yang hampir sedikit pelanggarannya malah dipasang rambu yang membingungkan para penguna jalan dan berkumpul oknum-oknum petugas yang… maaf-maaf kata… menunggu mangsa untuk disantap.